Psikologikal Membantu Meningkatkan Kualitas Kehidupan Anda, dapatkan informasi terbaik mengenai pemikiran, produktifitas, hubungan, personal development dan masih banyak lagi!

7 Tanda Gangguan Kepribadian Narsistik (Narcissistic Personality Disorder)

gambar 7 Tanda Gangguan Kepribadian Narsistik (Narcissistic Personality Disorder)



Halo sobat Psikologikal. Pada artikel ini, kita akan membahas ciri-ciri Gangguan Kepribadian Narsistik atau populer dengan Narcissistic Personality Disorder (NPD). 

Apa sebenarnya itu? Bagaimana rasanya? Saya akan mendalami lebih dalam paragraf di bawah ini. Sebelum itu, artikel ini adalah untuk memberikan ciri-ciri yang mungkin dari gangguan kepribadian narsistik, bukan diagnosis. Silakan berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut.


1. Menjadi egois

Dalam salah satu studi kasus, seorang pasien NPD bernama Mr. X adalah seseorang yang sering membutuhkan bantuan dari terapis dan klinik. Selama sesi terapinya, ia akan meminta lebih banyak waktu, menuntut perlakuan khusus, berdebat dengan staf bahkan mengabaikan batas antara dirinya dan tenaga kesehatan, seperti memaksa mereka untuk menerima hadiah (Kacel, Ennis & Pereira, 2017).


2. Memiliki tujuan yang ambigu

Dalam kasus yang sama dengan Tuan X, dia juga berjuang dengan perencanaan tujuan ke depan. Misalnya, setiap kali ada pekerjaan rumah atau pr dari sesi terapinya, dia akan selalu mengabaikannya atau menyalahkan pekerjaan rumah karena tidak cukup jelas untuk diselesaikan. Selain itu, Tuan X cenderung merasa kesal karena terapisnya menyarankan penerapan baru untuk kondisinya (Kacel, Ennis & Pereira, 2017).


3. Memiliki asumsi yang tidak benar

Dalam penelitian yang sama tetapi dengan pasien NPD lainnya, Ibu Y, pikirannya selalu mengandung perspektif pesimis terhadap lingkungan dan orang-orang di sekitarnya. Dengan kata lain, dengan menilai latar belakang sosial ekonomi, budaya dan kepercayaan orang lain, dia cenderung secara otomatis memberi label negatif pada mereka dan memisahkan dirinya dari mereka. Meninggalkannya dengan kesulitan interpersonal (Kacel, Ennis & Pereira, 2017).


4. Mengabaikan orang yang dicintai

Menurut makalah lain yang mengamati pasien NPD lain, seperti Mr. A, yang dianggap sebagai subtipe high function atau eksibisionis, memiliki kesulitan yang lain juga. Berdasarkan pengalamannya, ia dapat menghadiri pertemuan dan pesta sosial tanpa masalah. Dia juga mengaku memiliki banyak kekasih dan teman dekat di sekitarnya, tetapi ketika menyangkut istrinya, dia tidak lagi tertarik padanya (Caligor, Levy, & Yeomans 2015).


5. Kurang empati

Sering kali, orang dengan NPD tidak menyadari pengaruhnya terhadap orang lain, karena mereka terutama berfokus pada kepentingan, diri sendiri, dan manfaatnya. Jika orang di sekitar mereka memberi tahu mereka bahwa cara mereka memperlakukan orang lain tidak peduli atau kejam, orang-orang dengan NPD kemungkinan besar akan mengabaikan komentar mereka dan menolak untuk berubah (Caligor, Levy, & Yeomans 2015).


6. Menjadi rapuh dan komparatif

Dalam beberapa kasus, seperti Tuan C, yang kebalikan dari Tuan A dan termasuk dalam subtipe kategori terselubung atau berfungsi rendah (low function), cenderung mengalami lebih banyak keputusasaan. Tuan C adalah seseorang yang tidak merasa tertarik atau termotivasi pada apapun. Seperti yang dia gambarkan, dia akan selalu membandingkan dirinya dengan orang lain sehingga dia tidak pernah merasa dirinya memadai. Karena itu, ia hanya meningkatkan supremasinya dengan berfantasi tentang pertemuan yang mustahil (Caligor, Levy, & Yeomans 2015).


7. Bersikap antisosial

Beberapa pasien NPD cenderung menunjukkan perilaku antisosial, yang merupakan salah satu kondisi paling menantang untuk diobati. Dalam perilaku antisosial ekstrim tertentu, seperti yang dijelaskan oleh Caligor, Levy & Yeomans (2015), pasien NPD akan mencari kebahagiaan melalui sadisme, yang berarti menyiksa orang lain. Ini termasuk dokter dan terapis juga.


Kesimpulan

hal-hal diatas hanyalah beberapa ciri berdasarkan penelitian ilmiah dan bukan diagnosa. Anda tidak bisa hanya membaca artikel di atas dan kemudian mendiagnosa bahwa anda memiliki NPD, jika penasaran silahkan kunjungi dokter atau psikolog kesayang anda.

Inti dari NPD ini adalah terlalu banyak memikirkan diri sendiri, saya sarankan anda membaca beberapa buku misalkan Sebuah Seni Untuk Bersikap Bodo Amat.


Referensi:
Caligor, E., Levy, K. N., & Yeomans, F. E. (2015). Narcissistic personality disorder: Diagnostic and clinical challenges. American Journal of Psychiatry, 172(5), 415-422. 

Kacel, E. L., Ennis, N., & Pereira, D. B. (2017). Narcissistic Personality Disorder in Clinical Health Psychology Practice: Case Studies of Comorbid Psychological Distress and Life-Limiting Illness. Behavioral medicine (Washington, D.C.), 43(3), 156–164. https://doi.org/10.1080/08964289.2017.1301875
Share:

No comments:

Post a Comment

ayo berlangganan gratis!

dapatkan artikel terbaik, informasi berguna, promo, dan masih banyak lagi, langsung ke email kamu!
* Wajib di isi
*kami juga benci spam, email kamu 100% aman.
 
HMG Company © 2021

Artikel Terbaru

Arsip Website

Baca Juga